Sabtu, 04 Juni 2011

Anak Indonesia sabet Emas di APhO ke-12 & Perunggu di Senior Balkan Mathematical Olympiad




Anak Indonesia yang tergabung dalam Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) sukses mempertahankan tradisi emas dengan memperoleh  medali emas (atas nama Evan Laksono SMA IPEKA Tomang Jakarta) dan 2 Honorable Mention (HM) di Asian Physics Olympiad (APhO) ke-12 yang diselenggarakan di Tel Aviv, Israel dari tanggal 1 – 9 Mei 2011.

Ada 16 negara yang mengikuti APhO tahun ini yaitu Australia, China, Hongkong, India, Indonesia, Israel, Kazakhstan, Kyrgystan, Mongolia, Rusia, Singapura, Sri Langka, Taiwan, Tajikistan, Thailand dan Vietnam.

Tim ini dibina selama 6 bulan di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Surya di Tangerang, Banten.

APhO merupakan kompetisi negara-negara Asia yang diprakarsai oleh Prof. Dr. Yohanes Surya pada tahun 2000.  Indonesia selalu berpartisipasi sejak APhO pertama kali ini di Indonesia, dan berprestasi sangat baik dengan pencapaian sampai tahun ini adalah 23 medali emas, 15 perak, 27 perunggu dan 35 Honorable Mention (HM).  Indonesia selalu meraih medali emas di APhO sejak tahun 2005.

Indonesia juga selalu berpartisipasi di International Physics Olympiad (IPhO) sejak tahun 1993 dan meraih 20 medali emas, 18 perak, 25 perunggu dan 15 HM.  Indonesia secara konsisten meraih medali emas sejak IPhO tahun 2002.

Tim TOFI di APhO tahun ini dipimpin oleh 3 dosen dari STKIP Surya yaitu Dr. Hendra Kwee, Dr. Zainul Abidin dan Dr. Herry Kwee.  Alumni TOFI 2010, Kevin  Soedyatmiko dari SMAN 12 Jakarta, juga membantu sebagai salah satu staf tim tahun ini.

Kebanyakan pimpinan tim tahun ini menilai bahwa soal eksperimen APhO ini sangat sulit. Kesulitan utama terdapat pada soal kedua mengenai “Optical Blackbox”, dimana siswa diminta untuk menentukan sifat-sifat optik dari material untuk fabrikasi LCD.

Senior Balkan Mathematical Olympiad (BMO)

Selain prestasi di bidang Olimpiade Fisika tingkat dunia, dalam lomba matematika, 2 anak Indonesia  berhasil meraih 2 medali Perunggu pada Senior Balkan Mathematical Olympiad (BMO) 2011 di Iasi, Romania, yang diselenggarakan dari 4 – 8 Mei 2011. Olimpiade Matematika tingkat SMA tahun ini diikuti 20 negara, termasuk negara-negara yang memiliki tradisi Matematika yang sangat baik, seperti Bulgaria dan Romania, serta Inggeris.  Ini merupakan debut Indonesia yang pertama di ajang BMO, dan lawannya adalah negara-negara peserta yang rata-rata peringkatnya di atas Indonesia dalam ajang tahunan International Mathematics Olympiad (IMO).

Semua negara peserta mencakup negara Balkan yaitu Albania, Bulgaria, Cyprus, Yunani, Macedonia, Moldova, Romania, Serbia, Montenegro, dan Turki, serta negara undangan yaitu Azerbaijan, Perancis, Inggeris, Indonesia, Italia, Kazakhstan, Romania, Saudi Arabia, Tajikistan, dan Turkmekistan.

Dengan berbekal pelatihan selama 2 minggu di STKIP Surya dan sebagai pengalaman pertama kali mengikuti olimpiade Matematika Internasional tingkat SMA, Peter Tirtowijoyo Young (siswa SMP kelas 3) dan Monica Vanya Santoso Kartika (siswi SMA kelas 2) berhasil unjuk gigi di ajang bergengsi internasional yang baru pertama kali diikuti Indonesia. Tim Indonesia terdiri dari 1 leader dan 2 murid. Tingkat soal tahun ini lebih sulit dibandingkan tahun sebelumnya dan persaingan sangat ketat karena banyaknya peserta dari negara lain yang akan diterjunkan di ajang IMO Juli 2011 di Belanda.  Sistem Olimpiade Balkan ini sama dengan sistem International Mathematics Olympiad, dan BMO 2011 dihadiri juga oleh Advisor Board dari IMO serta para team leader dari negara peserta IMO.

Tim yang dipimpin oleh Anton Wardaya MSi, akan kembali ke tanah air hari Senin, 9 Mei 2011, jam 17.00.

Sumber :www.yohanessurya.com

Selasa, 31 Mei 2011


MENGAPA ISLANDIA KINI MENJADI ''TANAH AMBLES''?

By Harun Yahya

Krisis keuangan dunia yang mengguncang seluruh dunia, terutama Amerika dan negara-negara lebih maju di Eropa, telah menimpakan dampak khusus terhadap Islandia, sehingga menyebabkan negeri itu secara keuangan runtuh. Sebagian media masa menggambarkan Islandia sebagai “sunken land”  (tanah ambles) sedang yang lain mengatakan bahwa krisis itu telah “menelan” Islandia. Namun apa yang menyebabkan Islandia secara khusus berada di pinggir kebangkrutan di saat krisis tersebut mempengaruhi seluruh dunia?
 
 
Alasan krisis finansial dunia itu adalah karena ketergantungan mereka pada sistem riba, orang menanamkan uang berjumlah besar di bank, sehingga tidak terjadi jual beli, kegiatan produksi atau aliran uang di pasar. Namun apa yang menjadikan Islandia khas dalam keruntuhan ini adalah tingkat bunga yang relatif tinggi yang ditawarkan oleh bank-bank Islandia. Para penanam modal dari negara-negara lain, terutama Inggris, memilih bank-bank Islandia karena tawaran tingkat bunga yang tinggi, akan tetapi bank-bank itu tidak mampu memenuhi janji mereka.
Orang tertipu oleh tawaran memperdayakan dari bank-bank ini sehingga berkeyakinan bahwa uang riba akan menjadi penyelamat mereka. Mereka percaya bahwa dengan tidak membelanjakan uang, dengan menabungnya di bank-bank, mereka akan mampu mendapatkan keuntungan secara cepat. Mereka membayangkan bahwa sistem tersebut akan aman dari resesi dan kebal dari keruntuhan. Mereka mungkin belum pernah mengira bahwa mereka akan menderita akibat menerapkan sistem riba yang telah dilarang Allah. Padalah, Tuhan kita Yang Mahakuasa berfirman di dalam Al Qur’an:
Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa. (QS. Al Baqara, 2:275-276)
Jika gagasan bahwa “yang kuat menginjak yang lemah” dijadikan pegangan akhlak dalam masyarakat, dan jika nilai-nilai akhlak merosot karenanya, serta jika perhatian utama dalam hidup adalah menambah kekayaan si hartawan dan si kuat disebabkan serakah menimbun harta, maka ekonomi berubah menjadi “kapitalisme biadab.” Kapitalisme biadab adalah sebuah sistem, yang di dalamnya tidak ada bantuan yang diberikan kepada kaum fakir dan miskin, yang di dalamnya mereka bahkan didzalimi, yang di dalamnya ketimpangan sosial dianggap sebagai “keadaan alamiah” daripada sebuah masalah. Sebagai keharusan dari kapitalisme biadab, kaum miskin harus disingkirkan. Negeri-negeri miskin tidak memiliki hak untuk hidup. Menurut sudut pandang menyesatkan ini, pihak kuat harus tumbuh selalu lebih kuat dan lebih kaya. Itulah mengapa uang tunai disimpan dalam sistem bunga untuk memperkaya si hartawan, daripada digunakan menolong si miskin atau membiayai produksi. Pemikiran mendasar yang dijadikan landasan berpijak kapitalisme biadab, tentu saja, Darwinisme.
Islandia dalam krisis keuangan dunia adalah satu lagi contoh mengenaskan yang diakibatkan oleh sistem kapitalis, materialis. Sehubungan dengan Islandia, kiranya kita juga perlu menegaskan bahwa bukanlah kejutan jika dampak Darwinisme sosial telah mengemuka sangat cepat di negeri itu. Menurut sebuah jajak pendapat yang dilakukan majalah Science di 34 negara di tahun 2005, Islandia muncul sebagai negeri dengan tingkat keyakinan tertinggi kepada Darwinisme:
Darwinisme telah menjadi malapetaka terburuk hingga kini – sesuatu yang telah menimpakan kekacauan, teror, perang, pembantaian dan ketidakamanan kepada masyarakat. Para pemimpin komunis dan fasis yang membantai sejumlah besar manusia – Lenin, Stalin, Marx, Mao dan Hitler – dengan cermat menyatakan bagaimana mereka mengambil ajaran-ajaran Darwin sebagai panutan mereka. Kapitalisme biadab yang menjadi berkuasa akibat gagasan “yang kuat mengalahkan yang lemah” ini, yang berupaya diterapkan kepada seluruh masyarakat, menganjurkan penyingkiran kaum miskin, dan pemerasan mereka oleh kaum kaya dalam rangka semakin memperkaya diri mereka sendiri. Keruntuhan keuangan mengerikan yang kini sedang menimpa seluruh dunia, dan khususnya Islandia Darwinis, adalah bukti nyata bencana akibat Darwinisme.
Agar sumber-sumber daya dunia dapat digunakan secara adil dan bermanfaat, dan agar kaum fakir dan miskin, yang telah diterlantarkan hingga kelaparan dan melarat, hidup dalam kesetaraan dan secara manusiawi, maka amatlah penting untuk menghapuskan pengaruh pemikiran Darwinisme di segala penjuru dunia. Selama Darwinisme masih dipelihara, kesusahan, kesulitan, keruntuhan dan ketegangan dalam masyarakat Darwinis akan tetap berlangsung dan berkembang. Jika masyarakat ingin membebaskan diri mereka sendiri dari kesusahan dan kesulitan, mereka harus membebaskan diri mereka sendiri dari cara pandang dan tabiat Darwinis. Sebaliknya, mereka wajib melihat nilai-nilai ajaran Al Qur’an. Sementara Darwinisme sosial menanamkan pemikiran penindasan kaum lemah dan persaingan tanpa belas kasihan, akhlak yang diajarkan di dalam Al Qur’an memerintahkan kebajikan-kebajikan seperti menolong dan melindungi kaum lemah, kesetiakawanan dan kasih sayang. Ketika orang menjalani hidup dengan nilai-nilai akhlak Al Qur’an, malapetaka riba akan berakhir dan uang tidak perlu lagi disimpan tersembunyi di bank-bank. Zakat akan diberikan kepada si miskin, dan dengan demikian si miskin memiliki daya beli sendiri, akibatnya produksi akan meningkat, pabrik-pabrik akan mulai bekerja dengan perkasa, pasar akan bangkit kembali, dan jual beli akan tumbuh ke tingkat yang lebih tinggi dari yang pernah ada. Kemiskinan akan berakhir, dan kaum kaya akan menjadi lebih kaya dan hidup dalam kedamaian.Menurut nilai-nilai ajaran Al Qur’an, di antara hal yang sangat penting adalah tawakkal seseorang kepada Allah. Ini berarti memahami bahwa segala harta benda adalah milik Allah, mengimani dengan sepenuh hati bahwa Allah-lah Yang meindungi orang saat ini dan di masa mendatang, dan bergantung hanya kepada-Nya. Karena itu, masyarakat yang hidup berdasarkan nilai-nilai ajaran Al Qur’an akan menikmati kedamaian dan ketentraman pikiran yang muncul dari tawakkal kepada Allah, dan orang-orang dalam masyarakat itu tidak akan mengalami kecemasan mengenai masa depan, dan akan hidup dengan aman.
Terpenting dari semua, oleh karena semua hal ini dilakukan demi mengharap ridha Allah, karena zakat diberikan demi mengharap ridha Allah, dan disebabkan orang bertawakkal kepada Allah demi meraih ridha-Nya, Tuhan Mahakuasa kita akan memberi pahala mereka dengan keberlimpahan dan balasan terbaik di dunia ini dan di akhirat. Dan Allah Maha Mengetahui.
Inilah jalan keluar satu-satunya, bagi Islandia dan bagi dunia selebihnya. Sebagaimana Tuhan kita berfirman dalam sebuah ayat:

Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya). (Surat Ar Rum 30:39)
  

Fisika di Balik Keindahan Bulu Merak



Tak seorang pun yang memandang corak bulu merak kuasa menyembunyikan kekaguman atas keindahannya. Satu di antara penelitian terkini yang dilakukan para ilmuwan telah mengungkap keberadaan rancangan mengejutkan yang mendasari pola-pola ini.
             HARUN YAHYA
 
Para ilmuwan Cina telah menemukan mekanisme rumit dari rambut-rambut teramat kecil pada bulu merak yang menyaring dan memantulkan cahaya dengan aneka panjang gelombang. Menurut pengkajian yang dilakukan oleh fisikawan dari Universitas Fudan, Jian Zi, dan rekan-rekannya, dan diterbitkan jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, warna-warna cerah bulu tersebut bukanlah dihasilkan oleh molekul pemberi warna atau pigmen, akan tetapi oleh struktur dua dimensi berukuran teramat kecil yang menyerupai kristal. (1)
Zi dan rekan-rekannya menggunakan mikroskop elektron yang sangat kuat untuk menyingkap penyebab utama yang memunculkan warna pada bulu merak. Mereka meneliti barbula pada merak hijau jantan (Pavo rnuticus). Barbula adalah rambut-rambut mikro yang jauh lebih kecil yang terdapat pada barb, yakni serat bulu yang tumbuh pada tulang bulu. Di bawah mikroskop, mereka menemukan desain tatanan lempeng-lempeng kecil berwarna hitam putih, sebagaimana gambar di sebelah kanan. Desain ini tersusun atas batang-batang tipis yang terbuat dari protein melanin yang terikat dengan protein lain, yakni keratin. Para peneliti mengamati bahwa bentuk dua dimensi ini, yang ratusan kali lebih tipis daripada sehelai rambut manusia, tersusun saling bertumpukan pada rambut-rambut mikro. Melalui pengkajian optis dan penghitungan, para ilmuwan meneliti ruang yang terdapat di antara batang-batang tipis atau kristal-kristal ini, berikut dampaknya. Alhasil, terungkap bahwa ukuran dan bentuk ruang di dalam tatanan kristal tersebut menyebabkan cahaya dipantulkan dengan beragam sudut yang memiliki perbedaan sangat kecil, dan dengannya memunculkan aneka warna.
"Ekor merak jantan memiliki keindahan yang memukau karena pola-pola berbentuk mata yang berkilau, cemerlang, beraneka ragam dan berwarna," kata Zi, yang kemudian mengatakan, "ketika saya memandang pola berbentuk mata yang terkena sinar matahari, saya takjub akan keindahan bulu-bulu yang sangat mengesankan tersebut."(2) Zi menyatakan bahwa sebelum pengkajian yang mereka lakukan, mekanisme fisika yang menghasilkan warna pada bulu-bulu merak belumlah diketahui pasti. Meskipun mekanisme yang mereka temukan ternyata sederhana, mekanisme ini benar-benar cerdas.
Jelas bahwa terdapat desain yang ditata dengan sangat istimewa pada pola bulu merak. Penataan kristal-kristal dan ruang-ruang [celah-celah] teramat kecil di antara kristal-kristal ini adalah bukti terbesar bagi keberadaan desain ini. Pengaturan antar-ruangnya secara khusus sungguh memukau. Jika hal ini tidak ditata sedemikian rupa agar memantulkan cahaya dengan sudut yang sedikit berbeda satu sama lain, maka keanekaragaman warna tersebut tidak akan terbentuk.
Sebagian besar warna bulu merak terbentuk berdasarkan pewarnaan struktural. Tidak terdapat molekul atau zat pewarna pada bulu-bulu yang memperlihatkan warna struktural, dan warna-warna yang serupa dengan yang terdapat pada permukaan gelembung-gelembung air sabun dapat terbentuk. Warna rambut manusia berasal dari molekul warna atau pigmen, dan tak menjadi soal sejauh mana seseorang merawat rambutnya, hasilnya tidak akan pernah secemerlang dan seindah bulu merak.
Telah pula dinyatakan bahwa desain cerdas pada merak ini dapat dijadikan sumber ilham bagi rancangan industri. Andrew Parker, ilmuwan zoologi dan pakar pewarnaan di Universitas Oxford, yang menafsirkan penemuan Zi mengatakan bahwa penemuan apa yang disebut sebagai kristal-kristal fotonik pada bulu merak memungkinkan para ilmuwan meniru rancangan dan bentuk tersebut untuk digunakan dalam penerapan di dunia industri dan komersial. Kristal-kristal ini dapat digunakan untuk melewatkan cahaya pada perangkat telekomunikasi, atau untuk membuat chip komputer baru berukuran sangat kecil. (3)
Jelas bahwa merak memiliki pola dan corak luar biasa dan desain istimewa, dan berkat mekanisme yang sangat sederhana ini, mungkin tidak akan lama lagi, kita akan melihat barang dan perlengkapan yang memiliki lapisan sangat cemerlang pada permukaannya. Namun, bagaimanakah desain memesona, cerdas dan penuh ilham semacam ini pertama kali muncul? Mungkinkah merak tahu bahwa warna-warni pada bulunya terbentuk karena adanya kristal-kristal dan ruang-ruang antar-kristal pada bulunya? Mungkinkah merak itu sendiri yang menempatkan bulu-bulu pada tubuhnya dan kemudian memutuskan untuk menambahkan suatu mekanisme pewarnaan padanya? Mungkinkah merak telah merancang mekanisme itu sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan desain yang sangat memukau tersebut? Sudah pasti tidak.
Sebagai contoh, jika kita melihat corak mengagumkan yang terbuat dari batu-batu berwarna ketika kita berjalan di sepanjang tepian sungai, dan jika kita melihat pula bahwa terdapat pola menyerupai mata yang tersusun menyerupai sebuah kipas, maka akan muncul dalam benak kita bahwa semua ini telah diletakkan secara sengaja, dan bukan muncul menjadi ada dengan sendirinya atau secara kebetulan. Sudah pasti bahwa pola-pola ini, yang mencerminkan sisi keindahan dan yang menyentuh cita rasa keindahan dalam diri manusia, telah dibuat oleh seorang seniman. Hal yang sama berlaku pula bagi bulu-bulu merak. Sebagaimana lukisan dan desain yang mengungkap keberadaan para seniman yang membuatnya, maka corak dan pola pada bulu merak mengungkap keberadaan Pencipta yang membuatnya. Tidak ada keraguan bahwa Allahlah yang merakit dan menyusun bentuk-bentuk mirip kristal tersebut pada bulu merak dan menghasilkan pola-pola yang sedemikian memukau bagi sang merak. Allah menyatakan Penciptaannya yang tanpa cacat dalam sebuah ayat Al Qur'an:
Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik  Bertasbih KepadaNya apa yang ada di langit dan di bumi.  Dan Dialah Yang Mahaperkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al Hasyr, 59:24)
 

1- Jian Zi et al, "Coloration strategies in peacock feathers", PNAS 2003;100 12576-12578; http://www.pnas.org/cgi/content/abstract/100/22/12576?etoc
2- John Pickrell , "Physics Plucks Secret of Peacock Feather Colors", 17 Ekim 2003, http://news.nationalgeographic.com/news/2003/10/1016_031017_peacockcolors.html
3- Ibid.